
Pernahkah kamu merasa tubuh menggigil, pegal-pegal, dan tidak enak badan, padahal tidak sedang demam tinggi? Kondisi seperti ini sering disebut sebagai meriang. Meskipun bukan istilah medis resmi, meriang adalah keluhan yang umum dirasakan banyak orang, dan biasanya dianggap sebagai tanda tubuh yang sedang tidak fit.
Menurut PAFI RENGAT (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA), meriang bisa menjadi sinyal awal dari berbagai kondisi kesehatan. Jadi, kalau kamu sering meriang, penting untuk memahami apa saja kemungkinan penyebabnya agar bisa ditangani dengan tepat.
Apa Itu Meriang?
Meriang sering digambarkan sebagai perasaan tidak nyaman pada tubuh yang biasanya disertai dengan:
-
Menggigil meskipun suhu udara tidak dingin
-
Tubuh terasa lemas
-
Kepala berat atau pusing
-
Pegal-pegal di otot dan sendi
-
Kadang disertai keringat dingin
PAFI menjelaskan bahwa meriang bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu gangguan pada tubuh. Maka dari itu, penting untuk mencari tahu penyebab di balik meriang tersebut.
6 Penyebab Umum Kenapa Kamu Sering Merasa Meriang
1. Kurang Istirahat dan Stres
Tubuh yang kurang tidur atau berada dalam tekanan mental tinggi lebih rentan terhadap kelelahan fisik. Akibatnya, kamu bisa merasa meriang meskipun tidak sedang flu atau demam.
PAFI RENGAT menyarankan untuk memastikan waktu tidur cukup, sekitar 7–8 jam per malam, dan mengelola stres melalui aktivitas seperti olahraga ringan, meditasi, atau hobi.
2. Infeksi Ringan
Meriang juga bisa menjadi tanda awal infeksi, seperti flu, pilek, atau infeksi saluran pernapasan atas. Pada fase awal, tubuh mulai bereaksi terhadap virus atau bakteri dengan menggigil dan merasa tidak enak badan.
Jika meriang disertai hidung tersumbat, batuk ringan, atau sakit tenggorokan, kemungkinan kamu sedang mengalami infeksi ringan.
3. Gangguan Pencernaan
Masalah di saluran pencernaan seperti kembung, maag, atau keracunan makanan juga bisa menyebabkan sensasi meriang. Gejala ini biasanya datang bersamaan dengan mual, muntah, atau diare.
Menurut PAFI, penting untuk menjaga pola makan sehat dan memperhatikan kebersihan makanan agar terhindar dari gangguan pencernaan.
4. Perubahan Cuaca
Perubahan suhu ekstrem, terutama dari panas ke dingin, bisa memengaruhi kondisi tubuh. Sistem imun kita bisa terganggu, dan tubuh akan menunjukkan reaksi seperti meriang sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan.
PAFI menyarankan untuk berpakaian sesuai cuaca dan menghindari paparan udara dingin secara langsung, terutama setelah berkeringat.
5. Menstruasi atau Perubahan Hormon
Pada beberapa wanita, meriang bisa muncul menjelang atau selama masa menstruasi. Ini terjadi karena fluktuasi hormon yang memengaruhi suhu tubuh dan keseimbangan cairan.
PAFI RENGAT menjelaskan bahwa ini merupakan kondisi normal, dan bisa diredakan dengan istirahat serta minum air hangat.
6. Kurangnya Asupan Nutrisi
Tubuh yang kekurangan zat gizi seperti zat besi, vitamin B12, atau magnesium bisa mengalami gejala seperti lemas, pusing, dan meriang. Hal ini sering terjadi pada orang yang diet ekstrem atau pola makan tidak seimbang.
PAFI mendorong masyarakat untuk memperhatikan asupan makanan sehari-hari dan tidak ragu berkonsultasi dengan apoteker untuk suplemen yang sesuai jika diperlukan.
Kapan Harus Khawatir?
Meriang yang terjadi sesekali biasanya tidak berbahaya. Namun, jika kamu sering meriang lebih dari 2–3 kali seminggu, atau meriang disertai demam tinggi, nyeri dada, sesak napas, atau muntah berlebihan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
PAFI RENGAT mengingatkan bahwa meriang bisa jadi tanda dari penyakit serius seperti infeksi saluran kemih, tipes, bahkan penyakit autoimun. Maka, jangan anggap enteng jika kondisi ini terus berulang.
Cara Mengatasi Meriang Secara Aman
Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan saat mulai merasa meriang antara lain:
-
Istirahat cukup dan hindari aktivitas berat
-
Konsumsi minuman hangat seperti air jahe atau teh herbal
-
Gunakan pakaian hangat jika menggigil
-
Konsumsi makanan bergizi dan mudah dicerna
-
Minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi
Jika meriang tidak membaik dalam dua hari, PAFI menyarankan untuk berkonsultasi ke fasilitas kesehatan atau apotek terdekat untuk mendapatkan penanganan awal.
Meriang bukanlah penyakit, melainkan tanda bahwa tubuh sedang bereaksi terhadap suatu gangguan. Mengetahui penyebab meriang bisa membantumu lebih cepat pulih dan mencegah kondisi semakin parah.
PAFI RENGAT berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memahami sinyal-sinyal dari tubuh. Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup sehat, kamu bisa mencegah meriang datang kembali.